Penggunaan alat kontrasepsi yang tepat dapat membantu mencegah kehamilan. Namun ada kalanya Anda lupa menggunakan alat kontrasepsi tersebut sehingga meningkatkan peluang kehamilan. Untuk mengatasinya, ada kontrasepsi darurat atau yang disebut morning-after pill yang bisa dikonsumsi setelah berhubungan seks. Bagaimana cara kera kontrasepsi darurat ini dan benarkah efektif untuk mencegah kehamilan?
Simak penjelasannya oleh dr. Benita Arini Kurniadi
Apa Itu Kontrasepsi Darurat (Morning-After Pill)?
Morning-after pill atau kontrasepsi darurat adalah salah satu alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang berbentuk pil. Biasanya pil kontrasepsi darurat ini digunakan ketika Anda lupa menggunakan kondom atau alat kontrasepsi lainnya saat berhubungan seks. Pil ini juga bisa digunakan untuk mencegah kehamilan pada korban perkosaan.
Namun perlu diketahui bahwa pil kontrasepsi darurat hanya berfungsi untuk membantu mencegah kehamilan, bukan menggugurkan kandungan. Apabila terjadi kehamilan yang tidak diinginkan, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan pasangan untuk penanganan selanjutnya.
Bagaimana Cara Kerja Kontrasepsi Darurat (Morning-After Pill)?
Dilansir dari Planned Parenthood, pil kontrasepsi darurat bekerja dengan menunda proses ovulasi (pelepasan sel telur) dalam siklus bulanan. Setelah berhubungan seks, sel sperma masih dapat hidup dalam tubuh Anda hingga 6 hari. Jika dalam rentang waktu tersebut sel sperma berhasil membuahi sel telur, maka akan terjadi kehamilan.
Di sinilah fungsi kontrasepsi darurat bekerja. Dengan mengonsumsi pil kontrasepsi darurat, pil tersebut akan memerintahkan ovarium untuk menghambat proses pelepasan sel telur sehingga dapat menunda kehamilan. Pil kontrasepsi darurat mengganggu proses pembuahan dengan mencegah perlekatan telur yang dibuahi ke dinding rahim atau mengentalkan lendir leher rahim agar sel sperma susah bertemu dengan sel telur.
Efektifkah Penggunaan Kontrasepsi Darurat (Morning-After Pill)?
Dilansir dari laman WHO, kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan hingga 95% jika dikonsumsi dalam waktu 5 hari setelah berhubungan seks. Namun pendapat lain mengungkapkan bahwa pil kontrasepsi darurat akan lebih efektif jika diminum segera setelah berhubungan seks atau maksimal 72 jam pertama setelah berhubungan seks.
Ada beberapa jenis pil kontrasepsi darurat dengan cara pemakaian yang berbeda. Apa pun pil kontrasepsi darurat yang Anda pilih, pastikan Anda meminumnya dengan tepat sesuai anjuran dokter.
1. Pil kontrasepsi darurat dengan ulipristal asetat (UPA)
Pil kontrasepsi darurat ini terdiri dari 1 pil berisi 30 mg ulipristal asetat yang bisa dikonsumsi sekali dalam sehari. Pil ini termasuk jenis kontrasepsi darurat yang paling banyak digunakan karena praktis dan minim efek samping.
2. Pil kontrasepsi darurat dengan levonorgestrel (LNG)
Pil kontrasepsi darurat jenis ini dapat dikonsumsi dengan 1 dosis levonorgestrel 1,5 mg, atau dikonsumsi dalam dua kali dengan dosis masing-masing 0,75 mg dalam jarak waktu 12 jam.
3. Pil kombinasi
Pil kontrasepsi darurat ini mengandung 0.05 miligram (mg) levonorgestrel dan 100 microgram ethinyl estradiol yang diikuti dengan dosis kedua pil kombinasi tersebut dalam waktu 12 jam kemudian.
Efek Samping Penggunaan Kontrasepsi Darurat (Morning-After Pill)
Pil kontrasepsi darurat umumnya aman untuk dikonsumsi. Namun pil kontrasepsi darurat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Menurut Mayo Clinic, pil kontrasepsi darurat dapat berisiko gagal meskipun telah diminum pada waktu yang tepat.
Beberapa risiko yang muncul setelah minum pil kontrasepsi darurat antara lain:
- Mual dan muntah
- Nyeri di payudara
- Pusing, badan terasa lemas dan lelah
Pil kontrasepsi darurat tidak dianjurkan untuk diminum pada orang yang memiliki alergi akan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Pil ini juga tidak disarankan bagi orang yang mengonsumsi obat-obatan lain yang mengurangi efektivitas kerja obat seperti obat-obatan barbiturat.
Pil kontrasepsi darurat merupakan salah satu cara efektif untuk mencegah kehamilan dalam kondisi darurat. Perlu diingat juga bahwa penggunaan pil kontrasepsi darurat hanya membantu mencegah kehamilan namun tidak dapat menggugurkan kandungan dan mencegah penularan penyakit seksual. Apabila Anda ingin melakukan pencegahan kehamilan dan penularan penyakit menular seksual maka dianjurkan melakukan hubungan intim yang aman dan menggunakan alat kontrasepsi lainnya yang aman digunakan dalam jangka panjang.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono